XRP Naik 25% dalam Sepekan, Open Interest Tembus Rekor Tertinggi Baru
XRP (XRP), aset kripto yang dikembangkan oleh Ripple Labs, kembali mencuri perhatian pasar setelah mencetak lonjakan harga signifikan dalam beberapa hari terakhir, di mana untuk pertama kalinya sejak Januari 2025, harga XRP kembali menyentuh level psikologis US$3.
Menurut data CoinMarketCap pada Kamis (17/7/2025), XRP mengalami kenaikan dari US$2,90 ke puncak harian di US$3,10, mencatatkan kenaikan hampir 5% dalam 24 jam terakhir dan melesat lebih dari 25% dalam sepekan. Hingga artikel ini ditulis, harga XRP sedikit terkoreksi ke US$3,05, namun tetap menunjukkan kekuatan momentum beli yang kuat.

Tak hanya harga, volume perdagangan XRP juga melonjak lebih dari 29%, mencapai US$9,5 miliar. Lonjakan ini mendorong kapitalisasi pasar XRP menembus US$180,5 miliar, menjadikannya sebagai aset kripto dengan valuasi terbesar ketiga di dunia, mengungguli USDT.
Baca juga: Ini Alasan Bitcoin dan XRP Tetap Stabil, Sementara Ethereum Makin Volatil
Rekor Open Interest XRP
Reli XRP turut diiringi dengan lonjakan minat pada perpetual futures. Data dari CoinGlass mencatat, notional open interest, yakni total nilai posisi leverage aktif, menembus US$8,8 miliar atau sekitar 2,89 miliar XRP pada 17 Juli. Angka ini memecahkan rekor sebelumnya yang tercatat di akhir Januari lalu, menjelang pelantikan Presiden AS Donald Trump untuk periode keduanya.
Dari sisi platform, Bitget dan Binance menjadi dua exchange dengan eksposur terbesar terhadap kontrak leverage XRP, masing-masing memegang posisi senilai US$1,96 miliar dan US$1,48 miliar.
Mayoritas platform mencatat funding rate yang positif dan terus meningkat, menandakan mayoritas trader bersedia membayar lebih untuk mempertahankan posisi long, indikasi jelas bahwa sentimen pasar terhadap XRP masih sangat bullish.
Baca juga: Co-Founder Ripple Misterius Muncul Lagi Setelah 13 Tahun, XRP Reli 9%
Faktor Pendorong Kenaikan XRP
Mengutip laporan BeinCrypto , salah satu pemicunya adalah langkah DPR AS yang baru saja meloloskan dua rancangan undang-undang penting, termasuk GENIUS Act dan CLARITY Act, yang akan membentuk kerangka hukum federal untuk stablecoin di Amerika Serikat.
Ripple sendiri telah menyiapkan RLUSD, stablecoin berbasis dolar AS, yang disesuaikan untuk memenuhi persyaratan GENIUS Act, mulai dari cadangan penuh, audit berkala, hingga perizinan resmi melalui regulator AS. Ripple bahkan telah mengajukan izin bank kepercayaan nasional serta akun utama di Federal Reserve, dan menggandeng BNY Mellon sebagai kustodian resmi untuk cadangan RLUSD, yang terdiri dari obligasi pemerintah AS, kas, dan reksa dana pasar uang.
Jika GENIUS Act resmi berlaku, Ripple diperkirakan menjadi penerbit stablecoin teregulasi pertama di bawah kerangka baru ini, memberikan first mover advantage yang sangat strategis. Karena XRP berperan penting dalam produk likuiditas Ripple, adopsi RLUSD berpotensi meningkatkan permintaan XRP sebagai jembatan untuk konversi antar stablecoin dan pertukaran mata uang real-time.
Sementara itu, laporan dari Decrypt menyoroti bahwa lonjakan XRP mencerminkan pola umum pasar saat ini, di mana banyak investor ritel kembali melirik nama-nama besar yang populer saat bull market era pandemi.
“Ketika orang mulai mengalami FOMO dan mengira harga akan terus naik, mereka rela membayar bunga lebih tinggi untuk membuka posisi long,” ujar Greg Magadini, Director of Derivatif di Amberdata.
Baca juga: Ripple Ajukan Lisensi Bank di AS
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
ERAUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
ESUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Pasangan perdagangan margin spot baru - CROSS/USDT, TAC/USDT
[Listing Perdana] Eclipse (ES) akan listing di Launchpool Bitget. Ayo dapatkan bagian dari 1.511.494 ES
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








