Bitcoin Diprediksi Tembus US$135.000 Sebelum Alami Koreksi
Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, kembali menorehkan sejarah pada awal pekan ini dengan mencetak harga tertinggi sepanjang masa. Momentum tersebut langsung memicu lonjakan prediksi harga dari berbagai analis yang kini mulai menetapkan target baru untuk pergerakan BTC selanjutnya.
Mengutip wawancara CNBC pada (12/7/2025), Katie Stockton, pendiri dan mitra Fairlead Strategies, menyebutkan bahwa Bitcoin berpeluang mencapai level US$135.000 sebelum mengalami koreksi signifikan. Ia menjelaskan bahwa lonjakan ini muncul setelah periode konsolidasi selama hampir dua bulan, yang kini disebutnya hanya sebagai “sejarah kuno”.
Menurutnya, tim Fairlead menggunakan pendekatan measured move projections, sebuah metode perhitungan berbasis pergerakan breakout, untuk memperkirakan potensi kelanjutan tren naik.
“Target jangka menengah kami untuk Bitcoin berada di sekitar US$135.000,” ujar Stockton.
Stockton juga menambahkan bahwa saham-saham yang terkait dengan pasar kripto, seperti Coinbase dan MicroStrategy, kemungkinan besar akan ikut terdorong. Ia menyebutkan bahwa aksi harga positif juga mulai terlihat pada aset kripto utama lain seperti Ether (ETH) dan XRP.
Pada saat puncaknya, harga Bitcoin sempat menyentuh US$123.000 menurut data CoinMarketCap , sebelum terkoreksi ringan ke kisaran US$117.000 pada saat artikel ini ditulis.
Di sisi lain, Markus Thielen, Head of Research di 10x Research, mengatakan bahwa sinyal breakout yang terjadi pada 10 Juli 2025 biasanya diikuti oleh kenaikan rata-rata 20% dalam dua bulan berikutnya. Berdasarkan pola tersebut, ia memprediksi Bitcoin bisa menembus US$133.000 dalam waktu dekat.
“Kami masih menargetkan harga akhir tahun di kisaran US$160.000, meskipun dalam jangka pendek mungkin akan ada konsolidasi terlebih dahulu,” ujar Thielen seperti yang dikutip dari Cointelegraph .
Nick Ruck, Direktur Riset di LVRG, juga menambahkan bahwa level berikutnya yang menjadi fokus investor adalah US$150.000 sebagai harga psikologis dalam siklus saat ini.
Baca juga: 7 Prediksi Harga Bitcoin 2025 dari Para Analis dan Tokoh Industri Kripto Dunia
Lonjakan Masih Didominasi Investor Institusional
Yang menarik, reli harga Bitcoin kali ini belum menunjukkan partisipasi besar dari investor ritel. Menurut Nic Puckrin, pendiri The Coin Bureau, breakout BTC yang berhasil menembus trendline tujuh tahun sejak 2018 adalah sinyal bullish yang sangat kuat, terutama dalam situasi makroekonomi saat ini.
Namun, ia menekankan bahwa pergerakan kali ini masih didominasi dana institusional. Belum terlihat tanda-tanda keterlibatan investor ritel secara masif, seperti lonjakan trafik pencarian atau naiknya peringkat aplikasi kripto di toko aplikasi.
“Investor ritel kemungkinan baru akan masuk saat harga menyentuh sekitar US$150.000, ketika efek FOMO (Fear of Missing Out) mulai terasa,” jelas Puckrin.
Baca juga: Satoshi Nakamoto Masuk 11 Besar Orang Terkaya Dunia Berkat Reli Bitcoin
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Berlangganan Tabungan TANSSI dan nikmati APR hingga 15%.
TACUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
VELVETUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Bitget akan menambahkan PUMP/USDT pada bot trading spot
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








