• Anthony Pompliano bentuk ProCap untuk olah Bitcoin jadi bisnis, bukan sekadar simpanan.
  • ProCap digerakkan dana besar dan didukung institusi, siap masuk Nasdaq.

Lewat merger senilai US$1 miliar, Anthony Pompliano telah meluncurkan ProCap Financial, sebuah perusahaan keuangan yang benar-benar berbasis pada Bitcoin. Merger ini dilakukan antara perusahaan miliknya, ProCap BTC, dengan SPAC Columbus Circle Capital I, dilansir dari Reuters .

Nantinya, entitas baru ini bakal tercatat di Nasdaq. Tapi, yang menarik bukan cuma soal nominal mergernya. Arah dan cara main ProCap ini yang bikin banyak pihak mulai melirik.

Berbeda dari strategi perusahaan-perusahaan lain yang hanya menyimpan Bitcoin sebagai cadangan, ProCap justru ingin membuat BTC itu bekerja . Bukan dalam artian klenik tentunya, tapi lewat berbagai layanan seperti peminjaman (lending), perdagangan derivatif, dan berbagai produk keuangan yang berbasis Bitcoin.

Jadi alih-alih hanya menumpuk aset, mereka memilih mengolahnya jadi mesin penghasil pendapatan. Kalau disederhanakan, ini seperti orang yang punya sawah tapi nggak cuma dipajang—tapi benar-benar ditanami, diolah, lalu dijual hasilnya.

Pendekatan Baru yang Tak Sekadar Menyimpan

Yang bikin proyek ini terasa makin serius adalah pendanaannya. Sampai saat ini, total US$750 juta sudah berhasil dikumpulkan. Rinciannya, sekitar US$500–550 juta berasal dari ekuitas preferen, sementara sisanya berupa surat utang konversi. Yang kasih suntikan dana juga bukan pemain ecek-ecek.

Ada nama-nama seperti Citadel, Susquehanna, Jane Street, sampai Magnetar. Dari sisi kripto, ada CoinFund, Pantera, Parafi, dan bahkan Blockchain.com. Bisa dibilang, ini bukan proyek setengah hati.

Di sisi lain, langkah Pompliano ini seolah jadi babak baru dalam tren adopsi Bitcoin di ranah institusi. Karena kalau diperhatikan, gelombangnya memang makin besar.

Kami sebelumnya melaporkan bahwa Genius Group telah menambah 34 BTC ke dalam treasuri mereka, setelah larangan pengadilan yang sempat menghambat akhirnya dicabut. Target mereka tetap: ingin mengoleksi hingga 1.000 BTC sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Sementara itu, CNF juga mencatat langkah Metaplanet yang lebih agresif lagi. Mereka baru saja membeli 1.111 BTC tambahan. Artinya, sekarang mereka menggenggam 11.111 Bitcoin. Dan kalau tak ada perubahan rencana, mereka menargetkan bisa punya 100.000 BTC pada akhir 2026—bahkan hingga 210.000 BTC pada 2027. Kalau benar tercapai, Metaplanet bisa setara dengan perusahaan dengan kepemilikan BTC terbanyak di dunia setelah MicroStrategy.

Target ProCap Anthony Pompliano: Gabungkan Tradisi dan Inovasi

Kembali ke ProCap, pendekatannya memang agak lain. Mereka tidak ingin sekadar jadi perusahaan treasuri yang menimbun Bitcoin seperti kolektor perangko. Pompliano bilang, ia ingin menciptakan sesuatu yang bisa menjembatani dunia keuangan tradisional dengan masa depan aset digital. Satu kaki di dunia lama, satu lagi di depan layar komputer sambil ngopi—begitu kira-kira bayangannya.

Merger ini sendiri ditargetkan rampung sebelum akhir 2025, tergantung pada persetujuan dari SEC dan para pemegang saham. Setelah resmi, saham ProCap akan mulai diperdagangkan dengan ticker CCCM. Dan kalau berjalan sesuai rencana, mereka bisa jadi salah satu perusahaan publik pertama yang bukan cuma menyimpan Bitcoin, tapi juga mengolahnya jadi lini bisnis utama.

Jadi, kalau selama ini ada anggapan bahwa Bitcoin hanya cocok disimpan seperti emas digital, mungkin ProCap Financial sedang mencoba membuktikan sebaliknya. Dan siapa tahu, beberapa tahun ke depan, kita akan melihat lebih banyak perusahaan seperti ini—yang nggak cuma beli BTC buat dipajang di laporan tahunan, tapi benar-benar menjadikannya jantung bisnis.