Bitcoin Dinilai Belum Mampu Cetak ATH Baru, Ini Alasannya
Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, kembali menunjukkan performa impresif. Harganya kini mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$111.000, yang sempat tercatat pada Mei 2025. Namun di balik euforia ini, sejumlah analis mengingatkan bahwa dorongan fundamental untuk menembus level tersebut saat ini masih terbatas.
Dalam laporan Bitfinex Alpha pada Senin (9/6/2025), tim analis Bitfinex menyebutkan bahwa risiko koreksi jangka pendek terus meningkat, apalagi di tengah ketiadaan katalis kuat yang bisa mendorong harga melesat jauh di atas rekor sebelumnya.
Situasi ini membuat para pemegang Bitcoin, terutama investor jangka panjang, harus menghadapi dilema besar. Menurut analis, tanpa dukungan dari faktor makroekonomi atau sentimen positif yang solid, harga Bitcoin cenderung rawan terkoreksi, apalagi jika pemegang lama mulai melepas kepemilikan mereka di tengah penguatan harga.
“Investor yang masih memegang Bitcoin sejak kuartal pertama 2025, dan sempat mengalami penurunan tajam di bawah US$80.000, kini kembali diuji kesabarannya saat harga bergerak mendatar di dekat level tertinggi,” tulis tim analis Bitfinex.
Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin stagnan diperdagangkan di kisaran US$109.376, dengan harga tertinggi harian sempat menyentuh US$110.561. Level ini hanya sekitar 2% di bawah rekor tertinggi US$111.970 yang dicapai pada 23 Mei lalu, berdasarkan data CoinMarketCap .

Baca juga: 3 Sinyal Penting Bitcoin Pekan Ini!
Nasib Pasar Ditentukan oleh Holder Jangka Panjang
Analis Bitfinex menegaskan bahwa langkah yang diambil oleh pemegang jangka panjang dalam kondisi seperti ini akan sangat memengaruhi arah pasar ke depan. Jika terjadi aksi jual besar-besaran, bukan tidak mungkin Bitcoin akan kembali masuk ke fase konsolidasi dalam waktu yang cukup lama.
Skenario ini bukan hal baru. Pada Maret 2024, Bitcoin sempat mencetak rekor di atas US$73.600, namun kemudian masuk fase konsolidasi selama berbulan-bulan, berfluktuasi dalam rentang sekitar US$20.000. Harga baru kembali bergerak signifikan di level tersebut setelah pemilihan Presiden AS yang dimenangkan oleh Donald Trump pada November 2024.
Sementara itu, data onchain masih menunjukkan bahwa tidak semua pelaku pasar merasa percaya diri meski Bitcoin hanya terpaut sedikit jauh dari rekor tertingginya. Data Coinglass menunjukkan sekitar US$1,26 miliar dalam posisi short berisiko terlikuidasi apabila Bitcoin benar-benar menembus rekor harga sebelumnya.

Di tengah ketidakpastian ini, perhatian pasar saat ini terfokus pada sejumlah agenda makro penting. Salah satunya adalah keputusan suku bunga Federal Reserve AS yang dijadwalkan diumumkan pada 18 Juni mendatang.
Keputusan suku bunga AS ini sangat krusial bagi aset berisiko seperti Bitcoin. Pemangkasan suku bunga umumnya dipandang sebagai katalis positif bagi pasar kripto karena bisa meningkatkan minat investor di tengah biaya pinjaman yang lebih rendah.
Baca juga: Aktivitas Jaringan Bitcoin Anjlok ke Level Terendah sejak Oktober 2023
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Pasangan perdagangan margin spot baru - LA/USDT
AINUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Bitget merilis Laporan Valuasi Dana Perlindungan Juni 2025.
Pengumuman mengenai pembakaran Bitget Token (BGB) Q2 Tahun 2025
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








