Tether Akan Luncurkan Stablecoin Terpisah untuk Market ASPerbedaan Kebutuhan Stablecoin di AS dan Negara BerkembangTether Dukung GENIUS Act dan Siap

CEO Tether, Paolo Ardoino, mengumumkan rencana meluncurkan stablecoin baru yang ditujukan khusus untuk pasar Amerika Serikat. Ini dilakukan seiring dengan munculnya regulasi stablecoin baru, GENIUS Act, yang kini sedang dalam proses persetujuan di Senat AS.

Walaupun begitu, stablecoin utama Tether, USDT, akan tetap fokus pada negara berkembang. Ardoino menegaskan bahwa pasar tersebut adalah yang paling membutuhkan USDT karena masih banyak penduduk yang belum memiliki akses perbankan.

Peluncuran stablecoin domestik untuk AS kemungkinan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini. Stablecoin ini akan memiliki fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan dan regulasi di AS.

Perbedaan Kebutuhan Stablecoin di AS dan Negara Berkembang

Menurut Ardoino, sekitar 1,4 miliar orang di dunia tidak memiliki rekening bank, terutama di wilayah Afrika dan Asia. Mereka memakai USDT untuk mengamankan nilai uang dan melakukan transfer lintas negara.

Sedangkan di AS, banyak pilihan metode pembayaran digital yang sudah tersedia. Ardoino mengatakan, stablecoin tidak terlalu diperlukan untuk transaksi sehari-hari di AS.

Karena itu, stablecoin baru yang akan diluncurkan Tether di AS akan berbeda fitur agar sesuai dengan kebutuhan domestik dan lebih kompetitif di pasar lokal.

Baca juga Stablecoin Keluarga Trump Bikin Geger, GENIUS Act Segera Diubah!

Tether Dukung GENIUS Act dan Siap Patuhi Regulasi

Tether menyambut baik regulasi GENIUS Act yang mengatur stablecoin di AS. Ardoino menilai aturan ini lebih baik dibandingkan regulasi MiCA di Eropa, yang mewajibkan cadangan uang tunai di bank Eropa sebanyak 60%.

GENIUS Act mewajibkan penerbit stablecoin menyimpan 100% cadangan dalam bentuk setara kas, seperti obligasi pemerintah AS. Ardoino menilai hal ini bagus untuk keamanan dan transparansi.

Tether berharap GENIUS Act segera disahkan agar bisa meluncurkan stablecoin domestik dengan kepastian hukum. Proses pemungutan suara dijadwalkan berlangsung setelah masa reses Memorial Day.

Baca juga Stablecoin Keluarga Trump Bikin Geger, GENIUS Act Segera Diubah!