Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, tanpa on-chain
Konversi
Tanpa biaya, tanpa slippage
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan fitur
Dari pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
Permintaan Bitcoin Sentuh Titik Terendah di 2025

Permintaan Bitcoin Sentuh Titik Terendah di 2025

CoinvestasiCoinvestasi2025/03/17 21:33
Oleh:Coinvestasi

Permintaan terhadap Bitcoin mencapai level terendah sepanjang 2025, bahkan memasuki zona negatif, karena investor dan trader semakin berhati-hati terhadap aset berisiko di tengah ketidakpastian makroekonomi.

Menurut laporan CryptoQuant pada Jumat (14/3/2025), metrik Bitcoin Apparent Demand turun ke angka -142 pada 13 Maret 2025. Permintaan Bitcoin tercatat tetap positif sejak September 2024, mencapai puncaknya pada Desember 2024, sebelum mulai menurun secara bertahap.

Meski begitu, tingkat permintaan masih bertahan di zona positif hingga awal Maret 2025, sebelum terus mengalami penurunan.

Permintaan Bitcoin Sentuh Titik Terendah di 2025 image 0 Grafik permintaan Bitcoin. Sumber: CryptoQuant

“Ketika rasio ini turun di bawah 0, ini mengindikasikan bahwa permintaan telah berubah menjadi negatif, yang berarti semakin sedikit Bitcoin yang diperoleh secara aktif. Hal ini menunjukkan bahwa investor menjadi lebih berhati-hati dan mungkin beralih ke aset-aset yang lebih tidak berisiko di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang sedang berlangsung,” tulis analis on-chain di CryptoQuant, Darkfrost.

Baca juga: CEO CryptoQuant: Mayoritas Altcoin Tak akan Bertahan di Siklus 2025

Faktor Makroekonomi Memicu Penurunan Minat terhadap Bitcoin

Ketakutan pasar terhadap perang dagang global berkepanjangan, ketegangan geopolitik, serta inflasi AS yang masih tinggi membuat investor lebih memilih aset yang lebih aman, seperti uang tunai dan obligasi pemerintah.

Selain itu, euforia pasca-pemilu di AS mulai memudar setelah reaksi beragam investor terhadap White House Crypto Summit pada 7 Maret 2025. Ketidakpastian kebijakan ekonomi dan dinamika politik juga semakin membebani sentimen pasar.

Ketidakpastian ekonomi juga berdampak pada ETF kripto, yang mengalami empat pekan berturut-turut arus keluar bersih sejak Februari hingga awal Maret 2025. Investor dari sektor keuangan tradisional mulai mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih stabil.

Menurut data CoinShares , total arus keluar dari ETF kripto mencapai US$4,75 miliar dalam empat pekan terakhir, dengan produk investasi berbasis Bitcoin mencatat arus keluar sebesar US$756 juta sepanjang bulan ini.

Baca juga: Pasar Kripto Terbakar, Bitcoin Jatuh ke US$76.000

Adapun, ketakutan akan resesi yang semakin dekat memicu gelombang aksi jual panik, yang membuat harga kripto terperosok lebih dalam.

Bitcoin sendiri telah melihat penurunan harga lebih dari 23% dari puncaknya di atas US$109.000 pada Januari 2025 ke level saat ini di US$83.400, menurut data CoinMarketCap .

Sejak 9 Maret 2025, Bitcoin diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 200 hari, dengan beberapa kali sempat jatuh di bawah level tersebut sejak Februari. Sementara indikator Average True Range (ATR) Bitcoin, yang mengukur volatilitas harga, saat ini berada di angka 5, menunjukkan fluktuasi harga yang besar akibat ketidakpastian makroekonomi.

Analis kripto Matthew Hyland menilai bahwa Bitcoin harus mampu menutup perdagangan mingguan di atas US$89.000 agar terhindar dari koreksi lebih lanjut ke level US$69.000.

Baca juga: ETF Bitcoin Spot AS Tertekan, Inflow Anjlok 25% dari Puncak Januari 2025

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!